Rabu, 29 Desember 2010

Sejarah Sabun

Label: Pengetahuan, Sejarah

Kalau kita mendengar kata “sabun” dalam benak kita terbayang benda padat yang biasanya berbentuk batangan atau bentuk lain, atau cairan agak kental, atau bisa juga pasta atau krim, yang bila dicampur air dan digosok-gosok akan menghasilkan busa yang mampu membersihkan benda atau tubuh kita dari kotoran yang menempel. Benda ini dalam berbagai bahasa asing disebut sebagai “zeep” (Belanda) ”soap” (Inggris), “savon” (Perancis), “sapone” (Itali), “sabuni” (Swahili), ”sabun” (Turki), “jabón” (Spanyol), “Seife” (Jerman) dan lain sebagainya. Asal mula kebersihan pribadi dimulai dari sejak zaman pra-sejarah. Karena air mutlak perlu untuk kehidupan, manusia sejak dahulu kala bermukim dekat dengan air dan tahu tentang daya bersihnya – paling tidak, bahwa air bisa menghilangkan lumpur dari tangan mereka. Bahan mirip sabun yang ditemukan dalam bejana gerabah selama penggalian di situs Babylon kuno menunjukkan bahwa pembuatan sabun telah dikenal sejak 2800 SM. Ukiran pada bejana tersebut mengatakan bahwa lemak direbus bersama abu, yang merupakan metode pembuatan sabun, tetapi tak ada acuan tentang kegunaan “sabun” itu sendiri. Bahan semacam itu di kemudian hari dipakai sebagai bahan pembantu penata rambut.Catatan menunjukkan bahwa bangsa Mesir kuno mandi berendam secara teratur. Papyrus Ebers, sebuah dokumen medis dari kira-2 1500 SM, menguraikan pencampuran minyak binatang dan nabati dengan garam alkali untuk membentuk bahan sejenis sabun yang digunakan mengobati penyakit dan juga untuk mencuci.

Kira-kira pada zaman yang sama, Nabi Musa memberi bangsa Israel hukum yang rinci tentang kebersihan diri. Beliau juga menghubungkan kebersihan dengan kesehatan dan kesucian menurut agama. Dalam Kitab Injil disebutkan, bangsa Israel mengetahui bahwa mencampurkan
abu dengan minyak menghasilkan semacam jel untuk rambut.
Sabun di negara barat bermula pada zaman Yunani kuno di pulau Lesbos. Di tempat itu dilakukan pengorbanan binatang sebagai persembahan pada para Dewi. Karena sesaji itu sering dikremasi, maka terjadi penumpukan abu dari kayu bakar (awal sumber senyawa alkali/ basa). Abu ini pun tercampur dengan lemak dari binatang yang dipersembahkan. Diceritakan bahwa ada aliran cairan kuning turun dari api pembakaran di kuil di atas bukit. Para perempuan yang mencuci pakaian di sungai melihat bahwa pakaian mereka menjadi lebih bersih pada waktu air sungai berubah menjadi kekuningan. Sappho, yang menuliskan puisi tentang zaman ini kemudian namanya diabadikan dengan pemberian istilah saponifikasi – nama reaksi kimia dalam pembuatan sabun.

Namun sumber lain menyatakan bahwa nama atau istilah “sapo” berasal dari387B-advertising-bath-soap “Bukit Sapo” di Italia di zaman Romawi kuno, meskipun ceritanya mirip dengan cerita di atas, yaitu tentang adanya lemak binatang persembahan yang bercampur abu mengalir turun ke tanah liat di tepian sungai Tiber. Para perempuan mendapatkan bahwa cucian mereka menjadi lebih bersih tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga. dengan menggunakan tanah liat ini untuk mencuci pakaiannya. Bangsa Yunani kuno mandi karena alasan estetika tanpa memakai sabun. Tetapi mereka membersihkan tubuh mereka dengan gumpalan tanah liat, pasir, batu apung dan abu, lalu melumuri badannya dengan minyak dan mengerik lepas minyak dan tanah tersebut dengan alat yang terbuat dari logam yang dinamakan “strigil”. Mereka juga memakai minyak dicampur abu. Mencuci pakaian dilakukan di sungai tanpa sabun.

Bangsa Jerman dan Gaul kuno juga dikatakan menemukan suatu substansi yang dinamakan sabun, terbuat dari lemak lembu dan abu, yang mereka pakai untuk mencat rambut agar berwarna merah

Sejalan dengan majunya peradaban Romawi, cara mandi pun menjadi lebih maju pula. Tempat mandi umum Romawi pertama yang terkenal, yang airnya disalurkan melalui jaringan perpipaan/saluran, dibangun kira-kira pada 312 S.M. Tempat mandinya mewah dan menjadi sangat populer. Menjelang abad kedua Masehi, Galen tabib Yunani yang terkenal, menganjurkan sabun untuk pengobatan maupun alat pembersih.

RomanBathMenurut Gaius atau lebih dikenal sebagai Pliny the Elder seorang punjangga dan filosof naturalis di abad 1 M, bangsa Phoenisia membuat sabun dari lemak kambing dan abu kayu pada 600 S.M dan terkadang menggunakannya sebagai komoditas untuk barter dengan bangsa Gaul. Kata “sabun” petama kali muncul di bahasa Eropa di dalam buku Pliny the Elder berjudul Historia Naturalis, yang menguraikan tentang pembuatan sabun dari lemak dan abu, namun penggunaan yang disebutkannya hanya sebagai jeli untuk rambut; dalam nada yang tidak setuju disebutkannya

bahwa di antara bangsa Gaul dan Jerman, lebih banyak kaum lelaki yang menggunakannya daripada perempuan.

Sabun dikenal luas di zaman kekaisaran Romawi; apakah bangsa Romawi belajar memakai dan membuatnya dari orang-orang dari Laut Tengah kuno atau dari bangsa Keltik, penduduk wilayah Britannia, tidaklah diketahui pasti. Bangsa Romawi kuno di abad 1 M menggunakan air seni (urine) untuk membuat substansi seperti sabun. Urine mengandung ammonium karbonat yang bereaksi dengan minyak dan lemak dari wol menghasilkan saponifikasi parsial. Orang-orang yang disebut sebagai fullones mondar mandir di jalanan kota mengumpulkan urine untyuk dijual ke para pembuat sabun.

Bangsa Keltik, yang membuat sabun dari lemak binatang dan abu tanaman menamakan hasil produksinya sebagai saipo, yang menjadi asal kata soap. Peranan penting sabun untuk mencuci dan membersihkan tampaknya belum diketahui sampai abad ke 2 M; Galen, tabib bangsa Yunani menyebutnya sebagai obat dan alat pembersih tubuh. Pada zaman dahulu sabun dipakai sebagai obat medis.

Kejatuhan kekaisaran Roma tahun 467 M menurunkan pula kebiasaan mandi rakyatnya, sampai-sampai sebagian besar benua Eropa merasakan akibat dari kejorokan mereka terhadap kesehatan masyarakat. Lingkungan hidup dan kebersihan diri yang jorok ini mempunyai andil besar pada terjadi wabah besar penyakit pes di Abad Pertengahan, yang disebut sebagai Black Death di abad ke 14. Diperkirakan 30%-50% penduduk Eropa meninggal oleh wabah tersebut. Kebersihan diri dan kebiasaan mandi baru kembali ke sebagian besar Eropa pada abad ke 17.

Namun, masih ada bangsa pada abad pertengahan yang tetap mementingkan Know+your+Bath+Soapkebersihan diri. Mandi setiap hari sudah umum dilakukan di Jepang pada Abad Pertengahan. Juga di Eslandia, kolam yang dihangatkan dengan air dari sumber air panas merupakan tempat ngerumpi yang beken setiap Sabtu malam.

Pembuatan sabun menjadi kerajinan yang mapan di Eropa pada abad ke 7. Berbagai perkumpulan para pembuat sabun menjaga rapat rahasia mereka. Minyak atau lemak binatang dan nabati digunakan bersama dengan abu tumbuh-tumbuhan, dengan diberi pewangi. Secara bertahap berbagai jenis sabun diciptakan untuk bercukur dan keramas, mandi serta mencuci.

Senin, 27 Desember 2010

A feed could not be found at http://blogsearch.google.com/blogsearch_feeds?hl=en&q=template+entri&lr=&ie=utf-8&num=10&output=rss Dikutip Dari: http://www.2lisan.com/feednews/template-entri/

NUR AHMAD SHOHIB???

Sumber: http://santri-one.blogspot.com/2010/12/cara-membuat-animasi-teks-membesar.html#ixzz19K0CqzkZ

Selasa, 14 Desember 2010

4 Mimpi Yang Menggemparkan Dunia

 Setiap orang sudah pasti pernah bermimpi saat tidur. Entah itu mimpi yang indah atau pun buruk. Ada juga sejumlah mimpi yang membingungkan, di mana kita tidak tahu-menahu peristiwa yang terjadi dan orang-orang yang terlibat di dalam mimpi itu. Lebih aneh lagi, ada sejumlah mimpi yang begitu nyata yang kemudian benar-benar terjadi, karena itu, banyak orang yang percaya dengan mimpi, bahkan sengaja mencari “orang pintar” untuk mengartikan makna mimpi yang dialaminya. Berikut ini empat kasus mimpi yang benar-benar realistis sehingga pernah menggemparkan dunia.
1. Kimiawan Jerman, F.A.Friedrich Augustkekul
Suatu hari di musim dingin tahun 1864, kimiawan asal Jerman, F.A Friedrich Augustkekul von Stradonitz (829-1896) duduk mengantuk di depan tungku dinding, atom-atom dan molekul-molekul mulai berdansa (bergerak) dalam halusinasi, se-ikatan atom karbon bagaikan ular menggigit erat ekornya sendiri dan berputar-putar di depannya. Seketika setelah sadar dari tidurnya, Friedrich akhirnya mengerti ternyata molekul benzena itu adalah sebuah rantai. Semua bukti yang ada menunjukkan molekul benzena itu begitu simetris, 6 buah atom karbon dan 6 atom hidrogen berurut sempurna secara simetris, serta membentuk molekul yang stabil. Puluhan tahun sebelumnya, para ilmuwan masih belum mengetahui strukturnya secara pasti. Atas penemuannya yang tak terduga ini, ia dikenal sebagai ‘dewa cincin’ karena berhasil mengungkapkan bagaimana 6 atom karbon molekul benzena berikatan dengan 6 atom hidrogen.
2. Ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev
February 1869, ini berhubungan dengan konstitusi dunia kimia, struktur tabel periodik. Waktu itu sudah ditemukan 63 jenis elemen, tanpa terelakkan ilmuwan harus mempertimbangkan, apakah dunia alam itu memiliki hukum tertentu, agar supaya elemen tersebut bisa secara berurut dibagi dalam berbagai kategori, dan memainkan fungsinya masing-masing? Profesor kimia yang berusia 35 tahun, Dmitry Ivanovich Mendeleyev berpikir keras mengenai masalah ini, dan dalam kelelahannya ia terbenam ke alam mimpi.
Dalam mimpinya itu ia melihat sebuah daftar, dan secara berturut-turut unsur-unsur itu jatuh ke dalam petak yang sesuai. Setelah bangun ia segera mengingat ide rancangan daftar tersebut: karakter elemen itu bertambah mengikuti nomor urut atau tabel atom, memperlihatkan perubahan yang teratur.
Dalam daftarnya, Dmitry Ivanovich Mendeleyev menyisakan kolom kosong terhadap elemen yang belum diketahui, dan dalam beberapa tahun sesudah itu, 11 jenis elemen yang diprediksikannya secara berturut-turut ditemukan, dan secara teratur menetap ke dalam tabel periodik, khususnya helium, neon, krypton, xenon dan radon yang belakangan ditemukan yang memberi tambahan kategori yang baru pada struktur tabel periodik, berbagai macam karakter cocok secara mengejutkan dengan prediksinya. Dan dunia elemen jelas sudah dengan sekali pandang, ia tak ubahnya seperti sebuah peta besar, dan riset kimia di masa yang akan datang semuanya akan tergantung pada gambar petunjuk ini.
3. Ahli biologi dari Austria, Otto Loewi (1873-1961)
Malam sebelum hari kebangkitan Isa Almasih tahun 1921, ahli biologi Austria yakni Otto Loewi sadar dari mimpinya, ia mengambil secarik kertas dan tanpa sadar menulis sesuatu, lalu terkulai dan tertidur lagi. Pada pukul 6 pagi keesokan harinya, tiba-tiba teringat dirinya kemarin menulis sesuatu yang sangat penting, namun, ia tidak mengerti dengan simbol gambar yang ditulisnya sendiri. Untungnya, pada hari kedua pukul 3 dini hari, pemikiran baru yang telah berlalu itu kembali lagi, yaitu sebuah metode rancangan percobaan, bisa digunakan untuk membuktikan apakah hipotesa itu benar terhadap hal yang dikemukakan Otto Loewi pada 17 tahun silam.
Loewi bergegas bangkit dari ranjang dan segera ke laboratorium, menyembelih 2 ekor kodok, jantung kodok itu dikeluarkan dan direndam ke dalam garam fisiologis, salah satu kodok yang pertama itu membawa saraf kelana, sedangkan kodok yang kedua tidak. Dengan menggunakan elektroda Loewi merangsang saraf kelana pada jantung kodok pertama agar denyut jantungnya menjadi lamban, beberapa menit kemudian air garam yang merendamnya itu dialihkan ke dalam wadah tempat jantung kodok nomor dua, dan hasilnya denyut jantung kodok nomor dua juga menjadi lamban.
Hasil percobaan tersebut menunjukkan, bahwa saraf tidak secara langsung berefek pada otot, melainkan melalui pelepasan zat kimia, ketika saraf kelana pada jantung kodok pertama itu mendapat rangsangan menghasilkan zat-zat tertentu, mereka atau zat-zat itu larut dalam air garam dan menimbulkan efek terhadap jantung kodok nomor dua. Demikianlah penyebaran kimia dari impuls syaraf diketahui, ia telah membuka sebuah bidang riset yang baru, sekaligus membuat Loewi memperoleh hadiah nobel fisiologi dan ilmu kedokteran tahun 1936.
4. Bangsa Amerika bernama Illyas Hall menemukan mesin jahit
Realitas atas penemuan sesuatu dari pemikiran yang terinspirasi melalui mimpi tidaklah sedikit, berikut ini adalah sebuah contoh yang sangat terkenal. Sebab mimpi ini membuat kerja manual berubah menjadi mekanis, lagipula hingga sekarang digunakan di seluruh dunia, karena itu orang-orang selalu mengingatnya.
Sebelum menghasilkan pakaian secara industrial, jarum jahit yang ada dalam pandangan semua orang adalah sama yakni lubang benang dimasukkan pada ujung mata jarum, dengan demikian, ketika jarum menembus masuk ke kain, benangnya baru bisa masuk. Bagi penjahit manual ini tidak ada masalah, namun, mesin jahit industri perlu membuat agar benang menembus dulu ke kain. Para penemu atau pencipta waktu itu menggunakan jarum ganda atau cara polijarum, namun, tidak efisien.
Pada tahun 1940-an, seorang bangsa Amerika bernama Illyas Hall dalam kebingungannya karena tidak bisa menyelesaikan masalah itu akhirnya tertidur, dan dalam tidurnya bermimpi bertemu dengan sekelompok manusia liar hendak memenggal kepalanya atau memasaknya untuk dimakan. Seluk beluk mengenai hal ini terdapat versi yang berbeda, pendek kata berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan, dengan sekuat tenaga hendak keluar dari kuali atau menghindari parang, namun, oleh para manusia liar itu ia diancam dengan tombak panjang, tepat di saat itu ia melihat lubang di ujung tombak itu.
Karena mimpi itu, ia memutuskan meninggalkan cara menjahit dengan tangan karena ada alasannya. Ia merancang lubang jarum yang pada tahun 1845 contoh pertama mesinnya diperkenalkan, kecepatan mesin bisa menjahit 250 jarum per menit, lebih cepat dibanding beberapa penjahit profesional, dan mesin jahit untuk industri yang benar-benar efisien akhirnya terwujud.
Sebenarnya, semua orang tidak asing lagi dengan yang namanya mimpi, namun konon katanya, hanya ingatan mimpi-mimpi yang sangat jelas baru bisa bertalian erat dengan pemimpi. Sedangkan mimpi-mimpi yang membingungkan tidak mengandung nilai pertimbangan apa pun. Dikarenakan mimpi menjadi sukses sehingga ke-4 orang tersebut di atas benar-benar membuat orang iri, sebenarnya dari manakah mimpi itu?

Senin, 06 Desember 2010

hemat

Hemat Mulai dari Kertas Toilet

Terbukti, kertas toilet adalah porsi pemborosan di penjara Al Reiter, Iowa, Amerika Serikat. Makanya, pihak pengelola penjara menempuh kebijakan agar para tahahan membuat kertas toilet mereka sendiri.
Rencana itu menyebutkan, petugas penjara akan membeli satu ton kertas dari pabrik dan menjadikannya menjadi gulungan-gulungan kertas toilet. Sebagaimana warta koran Des Moines Register, kertas toilet itu memang tidak rapi atau halus, tetapi masih bisa digunakan.
Tahanan di Iowa sebelumnya telah membuat dan menjual peralatan rumah tangga dan mainan dari kayu. "Rencana itu diperkirakan akan menghemat anggaran sampai 100.000 dollar AS per tahun," kata pejabat penjara kepada Des Moines Register.
Salah satu pejabat di penjara Iowa, Roger Baysden, mengatakan bahwa para pengambil keputusan harus bisa membuktikan bahwa ide penghematan tersebut bisa diterapkan. "Tantangan kita adalah menentukan bagian-bagian mana yang bisa dihemat. Kertas toilet ini banyak digunakan," kata Baysden.
Adapun seorang sipir di penjara Anamosa mengatakan, "Jika Anda melihat kertas toilet itu dan membandingkannya dengan yang dijual di toko, maka Anda akan mengatakan kertas toilet ini tidak begitu bagus." Namun, ia menambahkan bahwa kertas tersebut masih bisa dipakai.

Arti, Pengertian, Definisi, Fungsi dan Peranan Koperasi / Koprasi Indonesia dan Dunia - Ilmu Ekonomi Koperasi / Ekop

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
- Landasan Idiil = Pancasila
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
A. Fungsi Koperasi / Koprasi
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada